
Produsen kendaraan listrik terbesar di dunia ini menjadi kekuatan di pasar otomotif global. BYD memastikan pihaknya akan membuka pabrik kendaraan listrik besar-besaran lainnya di luar negeri pada akhir tahun 2025. Fasilitas baru di Indonesia ini akan mampu memproduksi 150.000 kendaraan per tahun seiring dengan perluasan pabrik kendaraan listriknya di luar negeri.
Setelah mencatatkan rekor penjualan lebih dari 4,27 juta kendaraan energi baru (NEV) pada tahun lalu, BYD meningkatkan tekanannya pada tahun 2025.
Tesla mengungguli BYD sekitar 25,000 unit tahun lalu untuk puncak penjualan kendaraan listrik global. Namun, dalam hal produksi, pemimpin Tiongkok berhasil melampaui Tesla dengan sekitar 4.500 kendaraan untuk mengklaim gelar “Pembuat EV terbesar di dunia” pada tahun 2024.
Ketika gelombang baru kendaraan listrik buatan dalam negeri tiba di Tiongkok, BYD berfokus pada pasar luar negeri untuk mendorong pertumbuhan pada tahun 2025.
Setelah membuka pabrik kendaraan listrik pertamanya di Thailand tahun lalu, BYD mengonfirmasi bahwa fasilitas manufaktur lain di luar negeri akan dibuka pada akhir tahun ini. Dalam wawancara baru dengan ReutersEagles Zhao, presiden direktur BYD di Indonesia, mengatakan perusahaannya menargetkan menyelesaikan pabrik manufaktur senilai $1 miliar di wilayah tersebut pada akhir tahun 2025.
“Setiap perkembangan manufaktur lokal kami cukup lancar dan sesuai jalur. Kami akan menepati komitmen kami, yaitu pada akhir tahun 2025,” kata Zhao.

BYD akan membuka pabrik EV baru di luar negeri di Indonesia pada tahun 2025
Menurut Zhao, BYD berencana menggunakan pabrik kendaraan listrik baru untuk ekspor seiring dengan ekspansi agresifnya ke pasar luar negeri.
Seperti pabriknya di Thailand, fasilitas baru di luar negeri ini akan memiliki kapasitas produksi 150.000 kendaraan. Karena investasi sebesar $1 miliar, BYD untuk sementara diizinkan mengirimkan mobil ke Indonesia tanpa pajak penting.

Langkah ini merupakan bagian dari tujuan Indonesia untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik di dalam negeri pada tahun 2030. Seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia juga memperkenalkan kebijakan baru untuk menarik investasi asing dan memanfaatkan peralihan pasar ke kendaraan listrik.
BYD sudah menjadi produsen kendaraan listrik terkemuka di Indonesia, menguasai lebih dari sepertiga (36%) pasar. Menurut asosiasi otomotif, raksasa kendaraan listrik itu menjual hampir 15,500 kendaraan tahun lalu, tahun penjualan penuh pertamanya.

Perusahaan sudah menjual beberapa model populer di Indonesia, antara lain Seal, Atto 3, dan Dolphin. Musim panas lalu, mereka meluncurkan kendaraan serba guna listrik (MPV) pertamanya, M6. BYD mengatakan M6 sudah menjadi kendaraan terlarisnya tahun lalu. Minggu ini, BYD memperkenalkan merek mewahnya Denza.
Menurut Zhao, BYD akan meluncurkan lebih banyak kendaraan di wilayah tersebut tahun ini namun tidak menyebutkan model apa atau berapa banyak yang diharapkan.

Setelah konstruksi selesai, Zhao memperkirakan produksi akan segera dimulai setelahnya. Dengan hadirnya model-model baru, BYD memperkirakan pertumbuhan penjualan yang “cepat” di Indonesia tahun ini.
Pengambilan Electrek
Pertumbuhan pesat BYD di pasar otomotif global telah menyebabkan para pembuat mobil lama berebut. Misalnya saja, Honda dan Nissan dari Jepang kini bekerja sama dalam upaya mereka untuk mengimbangi BYD dan pembuat kendaraan listrik Tiongkok lainnya.
Merek mobil Jepang seperti Toyota dan Honda secara historis mendominasi Asia Tenggara. Setelah menguasai lebih dari 90% pasar, produsen mobil Jepang kini menyaksikan pangsa pasar mereka di “Detroit Asia,” atau Thailand, turun menjadi hanya 76% dalam dua tahun terakhir.
Faktanya, BYD menjual lebih banyak mobil listrik di Jepang tahun lalu dibandingkan Toyota, dan tahun 2024 adalah tahun penjualan penuh pertama BYD di pasar dalam negeri Toyota.
BYD dengan cepat memperluas mereknya secara global dengan pembukaan pabrik baru di Meksiko, Brasil, Hongaria, Turki, dan Pakistan.
Meskipun BYD terkenal dengan kendaraan listrik berbiaya rendah seperti Seagull dan Dolphin, BYD meluncurkan model baru di hampir setiap segmen, termasuk truk pikap, SUV pintar, model mewah, dan supercar listrik.
Satu hal yang pasti: BYD akan terus menjadi nama yang patut diperhatikan pada tahun 2025 karena perusahaan tersebut berupaya mempertahankan penjualan globalnya yang mengesankan.
FTC: Kami menggunakan tautan afiliasi otomatis yang menghasilkan pendapatan. Lagi.